Rabu, 24 September 2014

makalah fisiologi integumen

BAB I
PENDAHULUAN


1.      Latar belakang
Seluruh tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem yang disebut sebagai sistem integumen. Sistem integumen adalah sistem organ yang paling luas.Sistem ini terdiri atas kulit dan aksesorisnya, termasuk kuku, rambut,  kelenjar (keringat dan sebaseous), dan reseptor saraf khusus (untuk stimuli perubahan internal atau lingkungan eksternal).
Kulit merupakan sistem organ yang luar biasa melindungi struktur internal tubuh dari kerusakan, mencegah dehidrasi, lemak dan menghasilkan vitamin dan hormon. Hal ini juga membantu untuk mempertahankan homeostasis dalam tubuh dengan membantu dalam pengaturan suhu tubuh dan keseimbangan air serta juga membantu untuk memberikan perlindungan dari radiasi ultraviolet yang berbahaya. Kulit adalah organ sensorik dalam hal ini memiliki reseptor untuk mendeteksi panas dan dingin, sentuhan, tekanan dan nyeri. Komponen pelengkap kulit termasuk rambut, kuku, kelenjar keringat dan kelenjar minyak.

2.      Rumusan masalah
·         Apakah pengertian fisiologi system integument ?
·         Apasaja fungsi kulit ?
·         Bagaimana proses dan tahapan penyembuhan luka ?
·         Apa saja kelenjar-kelenjar pada kulit dan fungsin ya ?

3.      Tujuan penulisan
·         Untuk mengetahui pengertian fisioligi integument
·         fungsi kulit
·         proses dan tahapan penyembuhan luka
·         kelenjar-kelenjar pada kulit beserta fungsinya

BAB II
PEMBAHASAN


A.    Pengertian
Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi, dan menginformasikan hewan terhadap lingkungan sekitarnya. Sistem ini seringkali merupakan bagian sistem organ yang terbesar yang mencakup kulit, rambut, bulu, sisik, kuku, kelenjar keringat dan produknya (keringat atau lendir). Kata ini berasal dari bahasa Latin "integumentum", yang berarti "penutup".
Sistem Integumen pada manusia terdiri dari kulit, kuku, rambut, kelenjar keringat, kelenjar minyak dan kelenjar susu. Sistem integumen mampu memperbaiki  sendiri apbila terjadi kerusakan yang tidak terlalu parah  (self-repairing) & mekanisme pertahanan tubuh pertama (pembatas antara lingkungan luar tubuh dengan dalam tubuh).
Sistem integument terdiri atas kulit. Kulit merupakan salah satu organic terbesar dari tubuh dimana kulit memebentuk 15% dari berat badan keseluruhan. Kulit mempunyai daya regenerasi yang besar, misalnya jika kulit terluka, maka sel-sel dalam dermis melawan infeksi local kapiler dan jaringa ikat akan mengalami regenerasi epitel yang tumbuh dari tepi luka menutupi jaringan ikat yang bergenerasi sehingga terbentuk jaringan parut yang pada mulanya berwarna kemerahan karena meningkatnya jumlah kapiler dan akhirnya berubah menjadi serabut kolagen keputihan yang terlihat melalui epitel.

B.     Fungsi Kulit
Kulit memiliki banyak fungsi diantaranya adalah :
1)      Menutupi dan melindungi organ – organ dibawahnya.
Ada beberapa kemampuan perlindungan dari kulit yaitu :
·         Kulit adalah relative tak tertembus air, menghindarkan hilangnya cairan dari jaringan dan juga menghindarkan masuknya air, sehingga tidak terjadi penarikan dan kehilangan cairan.
·         Kulit mengandung pigmen melanin yang melindungi  terrhadap sinar uv, sinar matahari.
2)       Melindungi tubuh dari masuknya mikroorganisme dan benda asing
Dikarenakn kulit adalah bagian terluar dari tubuh kita, dan kulit merpakan organ yang  dan utama yang di melindungi tubuh dari berbagai macam benda asing
3)      Pengaturan suhu.
Suhu tubuh seseorang adalah tetap, meskipun terjadi perubahan suhu lingkungan. Suhu normal ( sebelah dalam ) tubuh, yaitu suhu visera dan otak adalah 36 derajat celcius sampai 37,5 derajat celcius, suhu kulit sedikit lebih rendah. Pengaturan ini dapat berlangsung melalui mekanisme adanya persyarafan fase motorik yang mengendalikan arteriolcutan denga 2 cara :
·         Vasodilatasi, kulit melebar, kulit menjadi panas, kelebihan panas dipancarkan ke kelenjar keringat sehingga terjadi penguapan cairan pada permukaan tubuh
·         Vasokonstriksi, pembuluh darah mengkerut , kulit pucat dan dingin, hilangnya keringat dibatasi dan panas suhu tubuh tidak dikeluarkan.
Panas dapat dilepaskan oleh kulit dengan berbagai cara :
1.      Penguapan
2.      Pemancaran
3.      Konduksi
4.      Konveksi ( pengaliran )
4)      Ekskresi
zat berlemak, ait dan ion-ion, seperti Na+ diekskresi melalui kulit.
5)      Sintesis
konversi 7-dehydrocholesterol menjadi vit D3 (Cholecalciferol) dengan bantuan sinar UV.
6)      Tempat penyimpanan
kulit bereaksi sebagai alat penampung air dan lemak, yang dapat melepaskanya bilamana diperlukan. Kulit dan jaringan dibawahnya bekerja sebagai tempat penyimanan air, jaringan adipose dibawah kulit mrupakan tempat penyimpanan lemak yang utama pada tubuh.

7)      Sebagai alat absorpsi
kulit dapat mengabsorpsi :
·         Sinar ultraviolet yang beraksi atas prekusor vit. D yang penting bagi pertumbukan dan perkembangan tulang
·         Obat – obatan tertentu yang digunakan sebagai saleb
8)      Sebagai peraba atau alat komunikasi
·         Rasa sentuhan disebabkan rangsangan pada ujung saraf, dikulit berbeda menurut ujung saraf yang dirangsang ( panas, dingin,dll )
·         Rasa sakit disebabkan karena tekaanan yang dalam dan rasa yang berat dari suatu benda, misalnya mengenai oto dan tulang atau sendi
·         Kulit mempunyai banyak ujung saraf peraba yang menerima rangsangan dari luar diteruskan ke pusat saraf otak.
·         Kulit merupakan media ekspresi wajah dan reflex vaskuler yang penting dalam komunikasi.

C.    Proses Berkeringat
Panas merangsang hipotalamus anaterior (area preoptik), impuls dipindahkan melalui jaras otonom ke medula spinalis dan kemudian melalui saraf simpatis ke kulit ke seluruh tubuh. Saraf simpatis merangsang kelenjar keringat untuk memproduksi keringat.

D.    Warna Pada Kulit dan Fungsi Melanin
Kulit mendapatkan warna dari 3 faktor :
a.       Adanya melanin (pigmen gelap yang diproduksi melanosit) : Melanin berfungsi untuk melindungi kulit dari sinar ultraviolet yang berlebih
b.      Pigmen berwarna kuning (karoten) : Dalam sel lemak dermis dan hypodermis
c.       Warna darah : Dalam pembuluh dermal dibawah lapisan epidermis

E.     Proses dan Tahapan Penyembuhan luka
Fase-fase penyembuhan luka
·         Fase Inflamasi : terjadi sejak terjadi luka sampai kira-kira hari ke-5. Fase ini menyebabkan pendarahan, dan menghentikannya dengan cara vasokonstriksi, retraksi atau pengerutan pembuluh darah yang putus dan reaksi hemostatis terjadi karena trombosit dan jala fibrin keluar sehingga menyebabkan pembekuan. reaksi inflamasi yaitu sel mast menghasilkan serotenin dan histamin yang menyebabkan eksudasi cairan dan peradangan itu menyebabkan membengkak, terjadi kemerahan, rasa nyeri dan panas.
·         Fase Poliperasi : berasal dari sel mensenkrim yang belum deferensiasi menghasilkan mukopolisakarida, asam amino glisin dan prolin yang merupakan bahan dasar kolagen, serat yang akan mempertautkan tepi luka. Proses ini baru berhenti setelah epitel saling menyentuh dan menutup seluruh permukaan luka.
·         Fase Peyudahan : odim dan sel radang di serap sel muda menjadi matang, kapiler baru menutup dan diserap kembali, kolagen yang berlebih diserap sisanya mengerut sesuai dengan regangan yang ada, selama proses ini dihasilkan jaringan parut yang pucat, tipis dan lemas serta mudah di gerakkan dari dasar.

F.     Kelenjar-Kelenjar Pada Kulit dan Fungsinya
1.      Kelenjar Sudoriferus atau Kelenjar Keringat
·         Eccrine atau Mesocrin : fungsinya mengatur suhu tubuh, mengeluarkan keringat dengan proses fisiologis.
·         Apokrin atau Odiferus  : fungsinya menghasilkan keringat yang mengandung lemak, mengeluarkan keringat dengan bau husus terdapat di ketiak, areola mamae, labium mayora, anal dan genital.
2.      Kelenjar Sebaseous atau Kelenjar Minyak
sekret dari kelenjar ini disebut sebum fungsinya melembabkan kulit, mencegah terjadinya absorpsi dan penguapan dari kulit.








BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Sistem integumen adalah sistem organ yang membedakan, memisahkan, melindungi, dan menginformasikan hewan terhadap lingkungan sekitarnya.
Sistem integument terdiri atas kulit. Kulit merupakan salah satu organic terbesar dari tubuh.

B.     Saran
Mahasiswa mampu mengetahui pengertian dari system integument dan pembagiannya.




















DAFTAR PUSTAKA


Syaifuddin, 2006, Anatomi fisiologi untuk mahasiswa keperawatan, Jakarta : EGC.
Setiadi, 2007, Anatomi & fisiologi manusia, Yogyakarta : Graha Ilmu.
                                     


Tidak ada komentar:

Posting Komentar